Kamis, 17 November 2011

laporan ISBD


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial-budaya selalu di hadapkan kepada masalah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Masalah timbul sebagai akibat adanya interaksi manusia yang langgeng dengan sesamanya dan perilakunya terhadap lingkungan sosialnya di manapun mereka berinteraksi.
Ilmu sosial budaya dasr mempunyai keaneka  ragaman tema pokok,yaitu fenomena sosial budaya yang timbul akibat interaksi manusia yang terjadi secara simultan dan simbiosis-mutualistis antara manusia dengan lingkungan sosial dan budayanya. Di dalam penjabaran tersebut menggunakan fakta-fakta, teori, konsep dan kenyataan sosial, aspek kemanusiaan dan budaya yang di pantulkan oleh individu atau masyarakat dengan menggunakan penekatan beragam. Pendekatan tersebut di gunakan, karena keanekaragaman masyarakat yang menjadi konsentrasi kajian bersifat multidimensi, sehingga mewujudkan keanekaragaman perilaku dan sistem sosial dan kultural  yang ditampilkan.

B.  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain :
1.      Bagaimana kondisi social  ditengah-tengah masyarakat yang ada di desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa tersebut.
2.      Bagaimana kondisi budaya/tradisi  yang ada di desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa.




C.  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui kondisi social serta kondisi budaya atau tadisi yang ada ditengah-tengah masyarakat di desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa.

D.  Manfaat Praktikum
1.      Bagi mahasiswa sebagai bahan pembelajaran kedepannya bagaimana melakukan sebuah penelitian terutama penelitian yang bersifat kualitatif.
2.      Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk selajutnya dijadikan bahan evaluasi.


















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Latar belakang ilmu budaya dasar sosial dalam konteks budaya dan masyarakat indoesia dengan permasalahan sebagai kenyataan bahwa indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keaneka ragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasa tidak lepas dari ikatan-ikatan kesukuan dan kedaerahan. Serta proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan. (Tim pengajar, 2009)

A.       Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok:
1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.      Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat
3.      Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

B.     Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.      Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.      Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.      Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

C       Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan(anonim,2011).

D.      Kriteria dan konsep masalah sosial
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu di hadapkan kepada masalah sosial yang dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Masalh sosial timbul sebagai akibat perilaku dan terjadunya interaksi antara sesama manusia satu dengan yang lain termasuk lingkungannya.
Masalah sosial yang terjadi tidak sama antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya,di sebabkan oleh adanya perbedaan perkembangan kebudayaan, kependudukan dan lingkungan alamnya, disiplin-disiplin yang tergolong ilmu sosial mempelajari hakikat masyarakat dengan persfektif yang berbeda-beda, menyebabkan terjadinya keanekaragaman perilaku sosial yang disoroti dan dipelajarinya. (Agussalim, 2004)

E.     Ilmu sosial dan nilai-nilai sosial
Dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial pada hakekatnya menghasilkan nilai-nilai milik bersama oleh warganya. Untuk memahami keberadaan masyarakat perlu memahami nilai-nilai yang dianutnya. Setiap masyarakat mempunyai nilai-nilai sosial yang biasa disebut sistem sosial, berfungsi mengatur tatanan didalam masyarakat. Nilai-nilai sosial merupakan ukuran didalam menilai tindakan seseorang hubungannya dengan orang lain. Nilai-nilai sosial menurut daldjoeni (1985) menyangkut aspek-aspek  yang dikehendaki  oleh masyarakat,baik berupa nilai  uang, persaingan bebas maupun persamaan kesempatan memperoleh sesuatu yang di inginkan. Nilai-ni lai itu berfungsi untuk membimbingf seseorang dalam melakukan sesuatu tindakan sehari-hari. Misalnya seorang anak bertamu kerumah temannya akan menyapa orangtua temannya dengan sopan.

BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.    Lokasi Praktikum
Lokasi praktikum dilaksanakan di desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa.

B.     Alasan Pemilihan Lokasi
Alasan pemilihan lokasi yakni karena lokasi Kanreapia merupakan daerah yang cukup jauh dengan wilayah kota Makassar sebagai daerah ibu kota provinsi dengan ketinggian 1000 - 1500 m dpl. Sehingga menarik untuk mengetahui kondisi sosial budaya yang ada di daerah tersebut, kita ketahui bahwa letak suatu daerah akan mempengaruhi kondisi sosial budayanya, kita bisa mengambil sebuah peristiwa yang ada hubungannya dengan hal tersebut, yakni ketika perjanjian perdamaian peristiwa di Ambon maka malino dijadikan lokasi pertemuan untuk perdamain tersebut, artinya kondisi suhu yang merupakan faktor pemicu singga dijadikannya malino tempat yang starategis, karena malino merupakan daerah yang dingin sehingga orang akan focus dan tenang.
Dikaitkan dengan alasan diatas maka desa Kanreapia dijadikan wilayah yang strategis untuk melihat kondisi sosial dan budaya di desa tersebut.

C.  Waktu Pelaksanaan Praktikum
Praktek lapangan ini dilaksanakan pada
Hari                        :  Jumat-Minggu
Tanggal       : 24-26 Desember 2010




D.  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yakni :
1.      Alat
a.       Microphone
b.      Alat tulis menulis
2.      Bahan
a.       Kuesioner
b.      Tabulasi
c.       Responden

E.     Teknik Pelaksanaan Praktikum
Adapun teknik pelaksanaan praktikum yakni:
1.      Pembagian kelompok yang dilakukan oleh dosen/asisten dosen yang bersangkutan,                                                
2.      Membentuk panelitian pelaksana untuk mengkoordinir, setelah sampai dilokasi maka kegiatan awal yakni melakukan observasi sementara lalu membuat laporan sementara tentang lokasi tersebut.
3.      Melakukan wawancara dengan masyarakat setempat dengan panduan kuesioner yang telah dibuat sebelumnya, setelah wawancara selasai maka dibuatlah tabulasi untuk mengetahui persentasi masyarakat yang ada di desa Kanreapia,
4.      Membuat laporan sementara tentang hasil wawancara tersebut.







F.      Teknik Pengambilan Data dan Analisis data
Teknik pengambilan data yang digunakan pada pelaksanaan praktek lapang ini terdiri dari :
·         Metode Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan observasi langsung terhadap tempat-tempat yang ingin di data, pada metode ini pengamat dapat melihat secara langsung permasalahan yang terjadi pada daerah tersebut.
·         Metode Angket / Kuesioner
Merupakan metode yang dipakai dengan memberikan beberapa  pertanyaan kepada setiap narasumber namun tetap terikat pada pertanyaan yang tertera pada angket.
·         Metode Tabel
Merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk tabel untuk diklasifikasikan terhadap penggolongannya masing-masing.
·         Metode Wawancara
Metode yang digunakan dengan mewawancarai narasumber diberbagai lokasi.
·         Metode Dokumentasi
Dokumentasi disini dalam bentuk foto sebagai bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada responden.
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengolahan data adalah menggunakan analisis statistik






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil
Berdasarkan tabulasi berdasarkan kelompok umur bahwa responden yang berumur kurang dari 35 tahun yaitu berjumlah 9 orang dan persentasenya 45%. Antara 35 – 45 tahun sebanyak 6 orang dan persentasenya 30%.Lebih dari 45 tahun 5 orang dan persentasenya 25%.
Tabel I. Kelompok umur responden
Umur
Jumlah
Persentase
Kurang dari 35 tahun
9
45%
Antara 35 – 45 tahun
6
30%
Lebih dari 45 tahun
5
25 %
Jumlah
20
100%
Sumber : hasil survey tahun 2010

Berdasarkan hasil observasi, kelompok pekerjaan responden berprofesi sebagai pedagang ada 1 orang, petani ada 17, dan ibu rumah tangga ada 2 orang. Ini menandakan bahwa hampir semua masyakat desa Kanreapia bekerja sebagai petani, hal ini sesuai dengan kondisi wilayah yang memang cocok untuk daerah pertanian khususnya tanaman jangka pendek seperti sayur-mayur, rempah-rempah, dan buah-buahan.



Tabel II. Pekerjaan responden
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
Tukang (kayu,batu dll)
-
-
PNS
-
-
ABRI
-
-
Pegawai Swasta
-
-
Pedagang
1
5%
Petani
17
85%
Dll(URT)
2
10%
Jumlah
20
100%
Sumber : hasil survey tahun 2010

     Berdasarkan tingkat pendidikan bahwa 80% masyarakat hanya tamat SD ini menandakan bahwa hampir semua masyarakat Kanreapia hanya tamat SD, hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa factor yakni faktor pertama pola pikir orang tua atau masyarakat yang cenderung mengatakan bahwa bekerja lebih baik dari pada sekolah karena hanya menghabiskan biaya. Kemudian faktor kemungkinan kedua yakni kondisi ekonomi masyarakat yang kurang mampu untuk menyekolahkan anak mereka dengan bermodalkan sebagai petani, kemudian factor ketiga ialah factor aksebilitas atau sarana pendidikan yang masih kurang atau jauh dari desa mereka.



Tabel III. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan
Jumlah
Persentase

Tidak tamat SD
4
20 %

Tamat SD
16
80%

Tidak tamat SMP/ sederajat
-
-

Tamat SMP/sederajat
-
-

Tamat SMA / sederajat
-
-

Serjana muda
-
-
serjana
-
-
jumlah
20
100%
 survey tahun 2010

Berdasarkan hasil observasi, jumlah pendapatan perbulannya bahwa pendapatan kurang dari Rp.1.000.000 ada 11 orang, antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 ada 8, dan lebih dari Rp.2.000.000 ada 1 orang responden dari 20 responden yang berhasil diambil datanya.

Tabel IV. Tingkat pendapatan responden
Tingkat pendapatan/bulan
Jumlah
Persentase
Kurang dari Rp. 1.000.000
11
55%
Antara Rp. 1.000.000   Rp. 2.000.000
8
40%
Lebih dari Rp. 2.000.000
1
5%
Jumlah
20
100%
  Sumber : hasil survey tahun 2010

Berdasarkan jumlah anggota/anak yang dimiliki bahwa jumlah anggota yang kurang dari 2 orang ada 9 responden dan antara 3 – 4 orang ada 4 responden, dan lebih dari 5 orang ada 7 responden, ini membuktikan bahwa program KB di desa ini belum diperhatikan secara serius oleh masyarakat setempat karena rata-rata jumlah anak dalam 1 kepala rumah tangga adalah 5 anak. Untuk itu pemerintah desa setempat harus melakukan peyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya program KB untuk menghndari meledaknya angka kelahiran.

Tabel V : jumlah anggota/anak yang dimiliki
Jumlah anggota/anak yg dibiayai
Jumlah
Persentase
Kurang 2 orang
9
45%
Antara 3 – 4 orang
4
20%
Lebih dari 5 orang
7
35%
Jumlah
20
100%
Sumber : hasil survey tahun 2010
     Berdasarkan hasil observasi, kegiatan sosial yang sering di lakukan hampir sama dengan daerah-daerah lain seperti rapat kampung, pesta perkawinan dan lain-lain.

Tabel VI.  Kegiatan sosial yang sering dilakukan
Kegiatan sosial
Jumlah
Persentase
Rapat-rapat kampung/desa
3
15%
Pesta-pesta kawin/sunatan 
17
85%
Arisan
-
-
dll
-
-
Jumlah
20
100%
             Sumber : hasil survey tahun 2010

 Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan menurut jenis kegiatan budaya bahwa dari beberapa kepala keluarga (20), setelah dilakukan wawancara mengenai kegiatan budaya yang sering di lakukan di daerah ini, tak satupun jawaban tentang kegiatan budaya tersebut,alasannya ada yang pendatang, dan tidak ada sama sekali. Mungkin karena budaya tersebut sudah luntur oleh pengaruh modernisasi.
Tabel VII : kegiatan budaya yang dilakukan
Kegiatan budaya
Jumlah
Persentase
Pesta adat
-
-
-
-
-
Jumlah
-
-
         Sumber : hasil survey tahun 2010

B.  Pembahasan
Gambar i. perkebunan wortel Daerah Lokasi Praktikum

       Wilayah Kabupaten Gowa terbagi dalam 18 Kecamatan dengan jumlah Desa/Kelurahan definitif sebanyak 167 dan 726 Dusun/Lingkungan. Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar berupa dataran tinggi berbukit-bukit, yaitu sekitar 72,26% yang meliputi 9 kecamatan yakni  Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Selebihnya 27,74% berupa dataran rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi 9 Kecamatan yakni  Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga, Barombong, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo Selatan.
Jumlah penduduk Kabupaten Gowa sampai dengan tahun 2005 mecapai 575 295 jiwa yang terdiri atas 283.291  jiwa laki-laki dan 291.882  jiwa perempuan.
Daerah Kanreapia merupakan daerah yang terletak di kecamatan tombolopao, kabupaten gowa. Daerah Kanreapia berada di ketinggian 3800 M di atas permukaan laut, sehingga memiliki iklim yang sangat dingin, walaupun demikian, namun banyak masyarakat yang tinggal di daerah ini. Ada sekitar 900 kepala keluarga yang tinggal di desa Kanreapia.
         Desa Kanreapia merupakan salah satu daerah yang berda di kabupeten gowa yang berdekatan dengan kabupaten sinjai. Kurang lebih sekitar 80 km kabupaten sinjai dari daerah ini. Oleh karena itu, daerah ini merupakan tempat yang strategis. Desa Kanreapia juga merupakan daerah memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan lembab, sehingga mayoritas desa Kanreapia memanfaatkan lahan disekitarnya dengan bercocok tanam berupa sayur-sayuran dan buah-buahan di antaranya berupa wortel, kol, sawi, bawang merah, bawang putih, serta tomat. Selain itu juga terdapat perkebunan berupa kopi, cengkeh dan teh. Dengan tingkat kesuburan yang tinggi shingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat disekitar daerah ini. Dengan hal tersebut, sehingga banyak kelompok masyarakat dari daerah lain yang pindah dan menetap di daerah ini.
            Kemudian desa Kanreapia memiliki masyarakat yang terstruktur sama halnya dengan daerah lain. Selain itu juga memiliki infrastruktur yang cukup memadai, mulai dari pasilitas penerangan, jalan raya, puskesmas, dan sekolah walaupun sampai tingkat SMP.
            Kegiatan sehari-hari yang sering dilakukan oleh masyarakat Kanreapia adalah bertani, selain bertani juga berdagang dan lain-lain. Kemudian kegiatan sosial budaya yang sering di lakukan  hampir sama dengan daerah-daerah lain, seperti rapat kampung, gotongroyong dan pesta perkawinan/sunatan.
Adapun beberapa hasil observasi diantaranya:
1.      Tingkat umur dari beberapa responden.
a.  Umur kurang dari 35 tahun.
   Pada tingkat umur ini telah diperoleh sebanyak 9 orang dari 20 responden. Hasil persentasenya yaitu 45%.
b.   Umur 35-45 tahun.
Setelah melakukan wawancara, telah diperoleh hasil observasi sebanyak 6 orang dan persentasenya 30%.


c.    Lebih dari 45 tahun.
Ditingkat umur ini, dapat diperoleh jumlah sebanyak 5 orang. Diantaranya 48 tahun, 47 tahun, dan 60 tahun. Dari jumlah itu, diperoleh hasil persentase sebanya 25%.
2.               Pekerjaan masyarakat
a.       Petani
Mayoritas masyarakat Kanreapia dominan bertani karena daerah ini mempunyai tngkat kesuburan yang ckup tinggi dan memadai, dasangat baik untuk bercocok tanam. Karena hal tersebut sehingga masyarakat daerah ini lebih banyak memilih untk bertani saja karena meperoleh hasil yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hasil observasi telah diperoleh jumlah yang berprofesi sebagai petani sebanyak 17 orang dan persentasenya sebanyak 85%.
b.      Pedagang
Selain bertani, masyarakat Kanreapia juga mempunyai pekerjaan lain yaitu berdagang. Pada tingkat perdagangan, sangat bervariasi mulai dari membuka kios-kios, menjual kebutuhan rumah tangga, sampai berdagang sayur-sayuran yang di bawa kekota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota. Baik makassar maupun kota-kota luar sulawesi.
Dari hasil observasi, jumlah pekerjaan sebagai pedagang yaitu 1orang saja dari 20 responden. Dan persentasenya 5%.
c.       Pekerjaan lainya
Walaupun memiliki kesuburan tanah yang tinggi, namun masih ada juga yang tidak bekerja, terutama ibu-ibu, karena mereka sibuk mengurusi anak-anak mereka di rumah. Adapun hasil observasi sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 2 orang, dan persentasenya 10% saja.
Dari ketiga pekerjaan yang diperoleh dari hasil observasi oleh para responden yaitu petani, pedagang, dan ibu rumah tangga. Dan mungkin masih banyak lagi pekerjaan-pekerjaan lain selain dari ketiga pekerjaan tersebut. Seperti pegawai, tukang, dan lain-lain.
3.      Tingkat pendidikan masyarakat Kanreapia
Tingkat pendidikan di desa Kanreapia sangat rendah, karena dari hasil observasi rata-rata masyarakat daerah ini hanya sampai tingkat sekolah dasar saja(SD), dan bahkan ada yang tidak tamat SD. Lebih parahnya lagi ada yang tidak pernah menduduki bangku sekolah. Kesemuanya itu disebabkan oleh beberapa faktor, sepereti pada wakt dulu fasilitas sekolah tidak memadai, dan selain itu mungkin mereka beranggapan bahwa untuk apa sekolah, karena dengan bertani bisa juga menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dari hasil observasi, telah diperoleh jumlah dari masing-masing tingkat pendidkan diantaranya;
a.      Tidak tamat SD
Dari hasil wawancara, jumlah banyaknya masyarakat yang tidak tamat SD adalah 4 orang, dan persentasenya 20% dari keseluruhan.
b.      Tamat SD
Jumlah banyknya yang tidak tamat SD adalah 16 orang, dan persentasenya adalah 80%.
4.      Tingkat pendapatan
Jumlah pendapatan masyarakat Kanreapia sangat cukup, karena mereka memi;liki komoditas perkebunan yang sangat tinggi dipasaran. Dan merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat luar. Oleh karena itu, masyarakat daerah ini dominan bertani dan berkebun saja, seperti sayuran dan buah-buahan. Karena merupakan aspek yang memadai dan memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di bidang ekonomi. Namun pendapatan mereka bervariasi, mulai dari di bawah satu juta, satu juta, lebih satu juta, dan bahkan sampai dua juta rupiah. Ini mungkin disebabkan ole tingkat lahan yang di miliki masyarakat juga bervariasi, ada yang luas, sempit, tingkat kesuburan yang tinggi dan rendah, dan atau sistem perkebunan yang berbeda-beda, atau tingkat pemahaman yang berbeda dalam mengolah lahan.
    Adapun hasil dari tingkat pendapatan adalah;
a.       Kurang dari Rp1.000.000,
masyarakat bertani dan berkebun, terutama pendatang. Mereka tidak serta-merta memiliki lahan di daerah ini, tapi mereka menyewa atau mengolah lahan orang lain dan membagi hasilnya. Oleh karena itu pendapatan masyarakat terkadang ada yang sangat rendah. Walaupun pada dasarnyahasil kebun sangat tinggi, namun mereka membaginya dengan pemilik lahan.
   Jumlah banyaknya yang memiliki pendapatan kurang dari Rp1.000.000 adalah 11 orang dan persentase yang diperoleh adalah 55%.
b.      Antara Rp1.000.000-Rp2.000.000,
Dari hasil yang diperoleh, jumlah responden yang mempunyai tingkat pendapatan tersebut adalah 8 orang, dan persentasenya sebanyak 40%.
c.       Lebih dari Rp2.000.000.
Adapun jumlah banyaknya responden yang memiliki pendapatan tersebut adalah sebanyak 1 orang saja dan persentasenya5% dari keseluruhan.


5.      Jumlah anggota atau anak yangdimiliki
Dari beberapa kepala keluarga yang ada di desa ini, banyak masyrakat yang memiliki anggota keluarga yang sedikit. Itu disebabkan oleh ada yang sudah meninggal, anak-anaknya keluar daerah karena menikah dengan orang luar, dan lain-lain.
   Dari beberapa hasil observasi telah diperoleh beberapa informasi tentang tingkat keluarga responden, diantaranya;
a.       Jumlah anggota keluarga yang kurang dari 2 orang.
Telah diperoleh hasil tersebut yaitu sebanyak 9 orang dan persentasenya 45%.
, dari keseluruhan responden.
b.      Jumlah antara 3-4 orang,
Jumlah anggota kepala keluarga antara 3-4 orang yaitu sebanyak 4 kepala keluarga, dan hasil persentasenya 20%.
c.       Lebih dari 5 orang
Jumlah kepala keluarga yang memiliki jumlah anak lebih dari 5 adalah 7 kepala keluarga, dan persentasenya adalah 35%.
6.      Kegiatan sosial yang sering dilakukan
   Adapu kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat Kanreapia hampir sama dengan daerah-daerah lain seperti;
a.       Rapat-rapat kampung/desa
       Adapu rapat-rapat yang sering di lakukan seperti penyuluhan mengenai perkebunan, dan lain-lain. Setelah melakukan observasi, jumlah yang sering ikut dalam rapat\rapat tersebut sebanyak 3 orang dan persentasenya 15%.
b.      Pesta perkawina/sunatan.
        Dari hasil observasi, diperoleh sebanyak 17 orang, dan prsentasenya 85% dari keseluruhan.
7.      Kegiatan budaya yang sering dilakukan.
          Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan menurut jenis kegiatan budaya bahwa dari beberapa kepala keluarga (20), setelah dilakukan wawancara mengenai kegiatan budaya yang sering di lakukan di daerah ini, tak satupun jawaban tentang kegiatan budaya tersebut,alasannya ada yang pendatang, dan tidak ada sama sekali. Mungkin karena budaya tersebut sudah luntur oleh pengaruh modernisasi.
























BAB V
P E N U T U P
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Mayoritas masyarakat yang ada di desa tersebut merupakan petani yang bercocok tanam musiman seperti sayur-mayur dan buah-buahan, hal ini didukung dengan kondisi lingkungan yang memadai dan kondisi tanah yang cocok untuk kegiatan bertani.
2.      Kegiatan sosial budaya tersebut yang sering di lakukan hampir sama dengan daerah-daerah lain seperti rapat kampung, pesta perkawinan dan lain-lain.
B.     Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan ialah :
1.      Bagi mahasiswa sebaiknya serius dalam melaksanakan kegiatan praktek agar dapat memperoleh data yang lebih baik
2.      Bagi asisten, diharapkan agar dapat  memberikan arahan atau bimbingan mengenai teori secara umum mengenai mata kuliah yang di praktekkan. 
3.      Diharapkan jadwal praktikum dilakukan sesuai dengan jadwal  










DAFTAR PUSTAKA
Agussalim.A.M.2004. ilmu sosial budaya dasar.UPT. mata kuliah umum UNM. Makassar.
Anonim, 2011. http://www.mister-map.com. Diakses pada tanggal 12 januari 2011

Anonim,2011. http://ms.wikipedia.org/wiki/Masyarakat. Diakses pada tanggal 12 januri 2011

Anonim. 2011. ISBD. Google. Diakses pada tanggal 12 januari 2011.

Daldjuni N.1985. Dasar-dasar ilmu pengetahuan sosial. Alumni. Bandung.

Tim pengajar. 2009. Modul ilmu sosial budaya dasar. Universitas negeri makassar.



  



















LAMPIRAN


  




















Gambar I. Peta Lokasi Praktikum

Gambar II. Bukit Daerah Lokasi Praktikum
Gambar III. Pertigaan jalan menuju Kabupaten Sinjai Daerah Lokasi Praktikum




Gambar IV. Matahari terbit di Daerah Lokasi Praktikum
Gambar V. Perkebunan wortel di Daerah Lokasi Praktikum

Gambar VI. Depan kantor Desa di Daerah Lokasi Praktikum

Gambar VII. Semak belukar dipinggir jalan di Daerah Lokasi Praktikum


Gambar VII. Wawancara dengan penduduk setempat


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNYA pula sehingga laporan praktikum mata kuliah ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ini dapat terselesaikan.
            Materi dalam laporan ini selain bersumber pada observasi lapangan namun juga di dasarkan pada pedoman buku dalam pelaksanaan praktikum, untuk menjamin bahwa informasi yang disajikan adalah abtu date. Sehingga mahasiswa tidak hanya berkutat pada teori yang cenderung statis tetapi lebih melihat pada realita yang ada yang cenderung dinamis.
            Akhirnya, kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan selanjutnya. Terika kasih.








HALAMAN PENGESAHAN
Judul laporan praktek lapang      :    Ilmu Sosial Budaya Dasar
Nama                                           :   harianto
NIM                                            :    101514023
Jurusan/prodi                               :    Geografi/Geografi
Fakultas                                       :    MIPA
Universitas                                  :    Universitas Negeri Makassar (UNM)

Makassar,            Januari 2011

Disetujui oleh:
              Dosen                                                                                  Asisten
Koordinator praktek lapangan                                                       Mata kuliah
Ilmu Sosial budaya Dasar




Hasriyanti, S.Si.M.Pd                                                                     Adi rustam
NIP: 198205242009122004                                                NIM:


Dosen penanggung jawab
Ilmu Sosial Budaya Dasar




Drs.M. Nur zakaria Leo, M.Si
NIP. 196202281990031001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. .i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang praktikum................................................................................. 1
B.  Rumusan masalah............................................................................................. 1
C.  Tujuan praktikum.............................................................................................. 2
D. Manfaat praktikum........................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar........................... 3
B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar............................................................................... 5
C  Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar................................................................. 6
D. Kriteria dan konsep masalah sosial .................................................................. 7
E. Ilmu sosial dan nilai-nilai social........................................................................ 7
BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Lokasi Praktikum............................................................................................ 8
B.     Alasan Pemilihan Lokasi................................................................................. 8
C.     Waktu Pelaksanaan Praktikum........................................................................ 8
D.    Alat dan Bahan............................................................................................... 9
E.     Teknik Pelaksanaan Praktikum........................................................................ 9
F.      Teknik Pengambilan Data dan Analisis data................................................... 9


BAB IV HASIL DAN PEMBAHAASAN
A.      Hasil.............................................................................................................. 10
B.      Pembahasan.................................................................................................. 14

BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................................... 20
B.     Saran............................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21
LAMPIRAN............................................................................................................... 22
















DAFTAR TABEL

A.    Tabel I. Kelompok umur responden.........................................................    10
B.     Tabel II. Pekerjaan responden..................................................................    11
C.     Tabel III. Tingkat pendidikan..................................................................    12
D.    Tabel IV. Tingkat pendapatan responden................................................    12
E.     Tabel V : jumlah anggota/anak yang dimiliki...........................................    13
F.      Tabel VI.  Kegiatan sosial yang sering dilakukan....................................    13
G.    Tabel VII : kegiatan budaya yang dilakukan...........................................    14












                                                                                                                     

DAFTAR GAMBAR
A.       Gambar I. perkebunan wortel Daerah Lokasi Praktikum.............................. 14
B.       Gambar I. Peta Lokasi Praktikum................................................................. 23
C.      Gambar II. Bukit Daerah Lokasi Praktikum................................................. 24
D.      Gambar III. Pertigaan jalan menuju Kabupaten Sinjai
Daerah Lokasi Praktikum.............................................................................. 24
E.       Gambar IV. Matahari terbit di Daerah Lokasi Praktikum............................ 25
F.       Gambar V. Perkebunan wortel di Daerah Lokasi Praktikum........................ 25
G.      Gambar VI. Depan kantor Desa di Daerah Lokasi Praktikum..................... 27
H.      Gambar VII. Semak belukar dipinggir jalan di Daerah Lokasi Praktikum... 27
I.         Gambar VIII.Wawancara dengan penduduk setempat................................ 28













ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


DISUSUN OLEH
                                    NAMA           :           harianto
                                    NIM                :           101514023
                                    PRODI           :           GEOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2010-2011