BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini setiap pengetahuanyang masih dalam tataran konsep maka butuh di benarkan dalam bentuk aplikasi dalam dunia realitas. Dalam setiap pengetahuan butuh di ilmiahkan merubah menjadi ilmu, sehingga semua dapat dibenarkan dan diterima oleh orang lain.
Pelajaran yang telah diperoleh dalam ruang kuliah tidak hanya cukup pada pengethauna konsep maka butuh dibenarkan dalam bentuk pengkajian. Yakni dalam aplikasi dilapangan. Olehnya itu setiap mata kulaih Geografi perlu lebih dikaji kembali pada lapangan.
Dari itu semua maka mata kuliah meteorology dan klimatologi perlu dikaji dalam lapangan. Maka dipilih tempat untuk Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Paotere dan Kabupaten Maros. Yang kemudian disusun semua hasil pelajaran dalam bentuk laporan.
B. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat memahami unsur-unsur pembentukan cuaca/iklim, juga dapat memahami cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah pelaksanaan praktek lapangan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran curah hujan
2. Memahami cara kerja dan kegunaan alat pengukuran tekanan udara
3. mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran kelembaban udara
4. Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran temperature
5. Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran radiasi
6. Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran penguapan
7. Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran arah dan kecepatan angin
8. Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat pengukuran intensitas penyinaran matahari
9. menngumpulkan dan mengolah data cuaca
D. Lokasi Praktikum
Lokasi praktek ini dilaksanakan di Stasium Meteorology Maritim Paotere Makassar dan Badan Meteorologi dan Geofisika(BMG) Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan.
E. Waktu praktikum
Praktek lapang ini dilaksanakan pada hari/ tanggal, sabtu 16 april 2011.
F. Alat dan Bahan
Tersedia di Stasium Meteorology Maritim Paotere Makassar dan badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Meteorologi berasal dari kata Yunani, yaitu meteoros, yang artinya benda yang ada dalam udara dan logos artinya ilmu atau kajian. Jadi, meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yab\ng mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi didalam atmosfer terutama pada lapisan
Cuaca dan iklim selalu menyertai dan mempengaruhi kehidupan manusia dibumi. Nahkoda kapal, pilot pesawat terbang, nelayan dan petani adalah sebagian banyak dari sekian banyak orang yang sangat memerlukan keterangan atau data cuaca dan iklim untuk melaksanakan pekerjaannyadengan baik. Oleh karena itu, pengertian tentang cuaca dan iklim perlu dipelajari untuk mendapat suatu pertimbangan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentudengan waktu yang relatif singkat. Udara merupakan benda gas yang menyelubungi bumi dengan ketinggian tertentu, tidak berwarna, tidak berbau,tidak dapat dilihat, dan tidak dapat dirasakan, kecuali dalam keadaan bergerak (angin). Cuaca wilayahnya relatif sempit dan senantiasa cepat berubah setiap saat dari waktu ke waktu. Cuaca diamati dan dipelajari secara rutin oleh meteorology dan geofisika yang hasilnya digunakan untuk kepentingan penerbangan, pelayaran dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan cuaca.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari satu wilayah yang luas dan diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama, antara 30-100 tahun. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorology dan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.
Meteorology adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu yang terbatas, sedangkan klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umumdalam waktu yang lebih lamadan pada daerah yang relative luas.
B. Cabang-cabang meteorologi
1. agrometeorologi, yang khusus mempelajari meteorology yang berkaitan dengan pertanian
2. meteorologi maritim, yang mempelajari hubungan antara cuaca dan fenomena kelautan
3. aerologi, mempelajari keadaan cuaca di lapisan yang tinggi
C. Cabang-cabang klimatologi
1. klimatologi fisik, bagian dari klimatologi yang mempelajari terjadinya berbagai jenis ikliim berdasarkan proses-proses fisik dalam atmosfer
2. klimatologi regional, mempelajari penyebarran iklim di berbagai daerah
3. bioklimatologi, mempelajari hubungan antar iklim dengan kehidupan tumbuhan dan hewan
4. mikroklimatolgi,mempelajari iklim pada lapisan udara terdekat dengan permukaan bumi (2 meter)
5. paleoklimatologi, mempelajari keadaan iklim pada zaman dahulu
atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari dan meteor-meteor. Keberadaan atmosfer memperkecil perbedaan temperature siang dan malam.
Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi yang paling dominant pada daerah tropika seperti Indonesia, selain berpungsi sebagai pengendali terhadap berbagai faktor agroekologi terutama tanah, hama dan penyakit, dan sumber daya air secara aktifisial OKI, curah hujan dalam bentuk penyebarannya atau pola curah hujan merupakan penentu utama dalam penentuan jadwal dan pola tanaman .
Namun disadari bahwa curah hujan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi dan perlu dipertimbangakan dalam penentuan jadawal dan pola tanam pada suatu lokasi atau wilayah. Faktor-faktor lain yang ikut berperan dalam unsure-unsur iklim adalah radiasi surya, suhu kelembaban udara, dan kecepatan angina serta faktor-faktor lain seperti tanah, biologi dan sosia; ekonomi.
Unsur iklim yang sangat mempengaruhi lapangan produksi seperti :
v Cahaya matahari, kadar pengaruh unsur cahaya dalam kegiatan asimilasi tumbuhan ditentukan oleh intensitas cahaya matahari, kualitas cahaya matahari ditentukan oleh sintera hujan daun , kegiatan stomata pembemntukan anthocyanin, suhu organ-organ permukaan tanah, abserbsi hijau daun, permaebilitan, pernapasan dan aliran protoplasma .
v Suhu, suhu udara memberi pengaruh langsung terhadap lapang produksi terutama dalam mempengaruhi pertumbuhan.
v Air merupakan pelarut garam-garam mineral dalam tanah yang larutnya menjadi medium untuk mengirimakan zat hara kepada tanaman yang tumbuh, air yang berlebihan menyebabkan kekurangan udara dalam tanah sehingga mempengaruhi kemampuan tanaman air .
v Udara komposisinya dalam tanah tergantung adanya rongga, rekasi kimia, dan
pertukaran gas.
Curah hujan selain bervariasi menurut lokasi atau daerah juga bervariasi menurut waktu dalam harian, bulanan, musiman, dan bahkan tahunan. Variasi ini disebabkan tidak mencakupnya pola curah hujan dari tahun ke tahun. Ketidak mantapan pola ini bukan hanya masaalah bagi daerah basah untuk mengurangi resiko dari masalah tersebut, maka diperlukan suatu prakiraan iklim/musim yang jitu.
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Taman Alat
Dalam melakukan pengamatan terhadap unsure-unsur metereologi, tentu memerlukan beberapa alat yang tepat dalam pengukuran. Ketelitian dalam suatu pengamatan tergantung oleh beberapa faktor, diantaranya ketelitian alat, obserfasi, metode yang digunakan sertas pemasangan penempaan alat-alat. Oleh karena itu hasil pengamatan dari berbagai stasium metereologii dan klimatologi dapat dibandingkan pengamatan alatnya harus sama. Untuk mempermudah hal terseut maka semua stasiun metereologi dan klimatologi harus dibuat taman alat dan sangkar metereologi untuk memgamankan alat-alat tersebut.
B. SANGKAR METEOROLOGI
Gambar: sangkar meteorologi
Sangkar metereologi dipasang dalam taman alat yang berbentuk seperti rumah. Dalam sangkar metereologi dipasang alat-alat seperti thermometer bola kering dan thermometer basah, thermometer maximum dan evaporasi jenis piche. Ke semua alat ini dipasang didalam sangkar agag hasil pengamatan dari pempat dan waktu yang berbeda dapar dibandingkan. Selain itu alat dapat terlindungi dari raiasi matahari langsung (panas), hujan(dingin), dan debu, sehingga data yang diperoleh dapat akurat.
Sangkar metereologi haruslah dibuat dari kayu yang kuat aga tahan terhadap berbagai perubahan cuaca. Sangkar sengaja di cat putih agar tidak banyak menyerap panas matahari. Sangkar metereologi di pasang di atas tanah dengan ketinggian 120 cm. kaki sangkar sengaja dipasangi beton agarkuat walaupun tertiup angina kencang. Pada dindig sangkar ini dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya aliran udara sehingga temperature dan kelembapan dalam sangkar seimbang dengan diluar sangkar. Adapun pintu sangkar menghadap ke utara dan keselatan. Hal ini di karenakan agar alat yang ada didalamnya tidah terkena radiasi matahari secara langsung. Jika matahari ada di utara khatulistiwa maka pintu yang menghadap ke selatan yang buka, bugitu juga sebaliknya.
C. ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN
Alat pengukur curah hujan ada dua macam yaitu alat pengukur curah hujan tipe Hellman dan alat pengukur curah hujan OBS (observatorium)
a) Alat Pengukur Hujan Type Hellman.
Alat ini bekerja secara otomatis, tingginya 150 cm dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu hari tau 24 jam dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi
Gambar Penakar Hujan tipe Hellman
Bagian-abagian alat
v Mulut corong yang berpungsi sebagai tempat masuknaya air hujan yang berdiameter 200 cm
v Logam selubung alat yang berbentuk selinder dan berpintu lebar.
v Penampung air
v Pelampung yang terdapat dalam penampung air.
v Pias Hellman yang dipasang melingkar pada selinder Hellman tempat grafik tertera,
v Peana penacatatan sebagai pencatat intensiatas hujan apada grafik,
v Jam Hellman ayang berbentuk selinder ayang berputar lengkap dengan kunci pemutar
v Pipa penghubung corong dengan pelampung.
v Pipa Happel yang berfungsi seabagai tempat yang dilalui air lebih yang tumpah adari pelampung.
v Gealas ukur berskala.
Cara Kerja Alat :
Pada saat terjadi hujan, air huajan ayang jatuh akan masuak kedalam mulut corong kermudian diteruskan dalam saluran pelampung. Bila huajan berlanhsung terus, maka pelampung akan terangkat adan pena pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10 maka penah tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan berhenti adan apabiala air dalam pelampung telah penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
- Garis vertical yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan.
- Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) sealama turunnya hujan.
Jumlah curah hujan dalam sehari berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas
pias dapat dihitung dengan rumus :
(d x 10) + Y mm
dimana :
d = Berapa kali tecapai curah hujan dalam 10 mm
Y = nilai skala terakhir yang ditunjukkan pada grafik
Pada setiap penggunaan pias baru , pena harus dikembalikan pada angka nol. Jika curah hujan setempat rendah dan penah tidak mencapai angka nol , maka kita dapat menambahkan air dengan bantuan gelas ukur dengan ketentuan bahwa air yang ditambahkan harus ducatat jumlahnya.
Misalnya : Keduduakan terakhir dari pena pencatat menunjukkan 7mm maka untuk mengembalikan ke skala nol harus ditambah air dalam tabung sebanyak 3 mm. Setelah skala nol pias Hellman kembali pada selinder jam tersebut. Setelah kertas pias terpasang maka selinder jam dikembaliakan pada tempat semuala setelah kunci pemuta pernya diputar, sehingga selinder terpawang dengan posisi teagak pada sumbu putarnya.
b) Alat Penakar Hujan Tipe OBS (Observatorium)
Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabunh yang berbentuk corong, alat ini diacat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari yang menyebabkan penguapan. Pada mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan. Alat ini mempunyai tinggi 120 cm dari permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat terbuaka.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah huajan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.
Gambar : penakar hujan tipe OBS
Bagian-bagian alat:
v Mulut corong, berdiameter 100cm berpungsi sebagai tempat masuknya air hujan.
v Penampung, untuk menampung air semenatara.
v Kran, berfungsi untuk mengeluarkan air dari penampung.
v Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan.
v Dasar alat, berfungsi sebagai tempat tumpuan alat.
Cara kerja:
Air hujan yang jauh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur.Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 ajam)
Bila tidak ada hujan,maka data ditulis (-)
Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke nol (0)
Bila hujan lebih besar dari nol ditulis (1)
D. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
Alat pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
¨ Termometer bola kering
¨ Termometer bola basah
¨ Termometer maksimum
¨ Termometer minimum
Alat pengukur suhu udara dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh Karena itu alat-alat tersebut harus ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada sangkar meteorology. Sangkar ini berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur suhu udara tersebut. Ada dua jenis sangkar meteorology yaitu :
A. Sangkar dengan ketinggian 20 cm.
B. Sangkar denganketinggian 2 cm
Sangkar meteorologi ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Terbuat dari kayu yang bercat putih
2. Mempunyai dua buah pintu dimana pintunya dibuat bersekat-sekat supaya udara tidak bisa keluar masuk.
3. Pintunya menghadap dari utara ke selatan.
4. Ditempatkan pada tempat yang terbuka agar aliran udara tidak terganggu.
Alat ini berfungsi untuk mengukur kelembaban udara.
Pada prinsipnya alat ini hampir sama dengan thermometer bola basah yang membedakan hanya pada cara kerjanya. Alat ini bekerja melalui proses pemuatan. Jika suhu naik, air raksa dalam pipa kapiler akan memuai dan bergerak naik.
Cara menghitung dengan rumus:
RH = (BK – BB) X Tabel
4
jadi selisih angka yang diperoleh dari alat itu, merupakan besarnya kelembaban pada saat itu. Tetapi apabila ledua alat tersebut hasilnya sama maka ini berarti kelemmbaban udara dalam keadaan jernih.
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara. Pada saaat pengukuran alat ini dipasang berdampingan dengan bola kering pada tiang statis.
Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang didalamnya terdapat pipa kapiler. Pada ujung yang lain dihubungkan dengan air yang ada pada bak (dihubungkan dengan kain muslin dan baik air dihubungkan dengan udara luar)
Cara kerja :
Termometer bola basah dalam proses kerjanya dihuibungkan dengan udara luar melalui kain muslin yang dihubungkan dengan air. Pada dasarnya alat ini bekerja melalui proses penguapan. Pada saaat suhu nai,k maa air yang ada pada kain mudslin akan menguap sehingga air raksa dalam pipa kapiler bergeak turuin dan mennyusut
Thermometer ini berfungsi untuk mengetahui suhu maksimum dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu hari. Tetapi di atas reservoid terdapat suatu bagian yang se mpit karena adanya stip kaca. Jika suhu naik air raksa dalam reservoir a kan memmuai dan dipaksa melalui bagian sempit ke dalam pipa kapiler. Jika suhunya turun, air raksa dalam pipa kapiler tidak kembali dalam reseervoir karena tertahan bagian yang sempit.
Gambar : Thermometer Maksimum
Bagian-bagian alat
1. reservoir air raksa
2. pipa kapiler berskala
3. penyempitan
4. indeks
Termometer minimum
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu terendah dalam waktu tertentu yaitu dalam waktu satu hari. Di dalam pipa kapiler terdapat stip kaca karena reaksi alkohol tidak seberapa cepat. Maka reservoir termometer ini dapat dibuat dalam bentuk tapak kuda
Gambar : Thermometer Minimum
Bagian-bagian alat
1. Pipa kapile
2. Stip kaca
3. Reservoir alkohol
4. indeks
cara kerja :
Jika terdapat penurunan suhu udara maka alcohol dalam reservoir akan menyumbat sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan mengisi ruang hampa yang terjadi dalam reservoir, sehingga indeks yang ada dldam pipa kapile ikut menggesser sesuia dengan penurunan suhu udara saaat itu
Bila suhu udara naik, maka alcohol akan memuai mengisi atau mendesak alcohol dalam pipa kapiler sehingga permmukaannya akan naik. Namun indeks akan teap pada tempatnya. Bila suhu udara turun lagi dan lebih rendah dari semula maka alcohol dalam pipa kapiler akan turun dan lebih rendah dari yang semula.sehingga alcohol daam pipa kapiler akan turun dan tingginya sesuai dengan angka yang ditunjukkkan dalam suatu indeks. Jika s uhu udara turun lagi sampai di bawah angka penurunan yang kedua, ini merupakan suhu udara yang terendah yang tercapai dalam periode tersebut. Dan bila periode harian, maka waktu pengamatan hanya dilakukan satu kali yaitu pada waktu siang hari sebagai waktu pengamatan kedua dari pengamatan cuaca yang pada umumnya dilakukan pada setiap stasiun. Sedangkan pengamatan pada periode/hari berikutnya, maka permukaan alkohol pada pipa kapiler harus dikembalikan dengan cara indeks dimiringkan kea rah suhu yang tinggi.
Temperatur yang terendah dan tecapai pada suatu saat ditunjukkan oleh suatu stip kaca yang terdapat dalam bejana kapiler. apabila temperatur itu turun maka stip kaca dibawa oleh kekuatan alcohol, akan tetap pada tempatnya jika temperature naik. Jadi ujung stip menunjukkan temperature yang terendah.
E. ALAT PENGUKUR PENGUAPAN
Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap. Uap air di udara berasal dari penguapan air di bumi. Kondensasi dan presipitasi ini mengembalikan air ke bumi. Alat pengukur penguapan ini adalah EVAPORATION PAN (OPEN PAN) alat ini berfungsi untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
Gambar : Open Pan evaporimeter
Bagian-bagian alat
- Panci untuk menampung air yang berdiameter 120 cm dan tinggi 30 cm
- Hook geuge (batang berskala) untuk mengetahui ketinggian air dalam panic
- stiff well (bejana) untuk menempakkan hook geuge sehingga mudah pembacaan
- kayu penopang untuk penyangga panic sehingga tidak bersentuhan dengan tanah karena tanah menngandung panas yang akan menambah penguapan
- temometer aur untuk mengukur suhu air permukaan
Rumusnya
Thermometer maksimum - termometer minimum
2
cara kerja :
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman didekaatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1) sampai (100)
Sedangkan termometer yang berada di atas permukaan air adalah termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga mempunyai perahu, yang pada kedua termometer ini baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau anntara kedua sisi pengukuran termometer maksimum.. termometer minimum yang kecil setelah di tengah dan berguna sebagai alat pengukur suhu atau temmperatur minimum air panci. Sedangkan term,ometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu max air dalam panic
F. ALAT PENGUKUR LAMANYA PENYINARAN DAN INTENSITAS MATAHARI
a. Radiameter Gun Bellani
Berfungsi untuk mengukur intensitas matahari secara komulatif pada suatu periode (harian) yang dinyatakan dalan suatu kalori
Gambar : gun bellani
Bagian-bagian alat
- Bola timah hitam yang dilapisi oleh zat hidroskopis yang berfungsi untuk mennyerap sinar matahari
- Bola kaca
- Air murni
- pipa kaca berskala
tinggi alat secara keseluruhan adalah 64 cm. Radiator Gun bellani ini dipasang pada sebuah tabung yang ditanam di dalam tanah. Juga yang nampak dari luar hanya bola kacanya karena ada pennyangga bola kaca yang posisisnya sejajar dengan per mukaan tanah sehingga sinar matahari dapat jatuh dengan tepat pada alat.sehingga pipa kaca dari alat ini tersem bunyi dalam tabung di dalam tanah.
Cara kerja
Sinar matahari pada pagi hari pertama kali tiba pada permukaan kuba kaca, kemudian diteruskan lewat ruang hampa dalam bentuk panas dan tiba pada permukaan berwarna hitam. Warna hitam pada tembaga dimaksudkan agar semua radiasi tiba dipermukaan bola tembaga dan dirubah dalam bentuk energi kalor. Sehingga keadaan suhu dalam tabung bertambah. Suhu yang tinggi itu digunakan untuk menguapkan ait dalam bola hitam. Makin tinggi intensitas radiasi matahari makain banyak pula air yang menguap, uap ini selanjutnya akan masuk kedalam tabung buret. Sehingga uap air tadi dirubah dalam bentuk cair.
Untuk mengetahui intensutas yaitu dengan melihat jumlah air yang tertampung dalam tabung skala, kemudian langsung dibalik sa,pai air dalam pipa terserap kedalam bola hitam (kemudian dibaca sebagai pembacaan pertama) setelah itu nalat dimasukkan kembali kedalam tana .
ü Cambell stokes
Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar matahari, dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari bersianar pada hari tersebut.
Gambar : Cambell Stokes
Bagian-bagian alat
v Bola kaca pejal berdiameter 10 – 15 cm berfungsi meneima sinar matahari yang difokuskan pada suatu titik
v Penahan (sumbu bola yang dihubungkan dengan lingkaran sumbu bola berfungsi untuk pengatur lintang antara bola kaca dengan pengukur lintang tempat
v Busur meridian mengatur sudut kemiringan lensa
v Sekrup pengunci
v Sekrup pengatur letak horizontal tubuh alat
v Tempat pias yang menghadap timur barat
v Kerangka alat
v Dasar alat
v Water pas
Cara memasang bagian-bagian alat
v Alat diletakkan di atas tembok dengan ketinggian 120 cm
v Tubuh alat diletakkan horizontal
v Sumbu bola mengarah sebelah utara- selatan
v Kemiringan lensa bola bersama dengan kertas pias harus disesuaikan dengan derajat lintang bumi setempat, setelah mencapai kemiringan yang tepat. Sekrup pengunci agar posisinya tidak berubah.
v Lensa bola diatur sedemikian bola agar jarak timur-barat sama panjang
Kertas pias Campbell Stokes
Kertas pias dipasang pada pagi hari jam 07.00 dan dilepas pada sore hari jam 18.00. kertas pias ada 3 macam, yaitu :
v Pias garis lurus
v Pias lengkung panjang
v Pias lengkung pendek
Kertas pias hanya terbakar jika kekuatan dinar matahari 0,3 kalori atau lebih. Selisih antara lebar kertas dengan parit kurang lebih 0.3 mm sehingga musah dipasang dan dilepaskan terutama pada waktu basah oleh air hujan. Tebal kertas kurang lebih 0,4 mm. garis tanda jam berwarna putih melintang terhadap pembakaran.
Ketiga jenis pias tersebut di atas dipasang berdasarklan dengan letak matahari
v Pias garis lurus dipasang pada bulan agustus
v Pias lengkung dipasang pada bulan juni
v Pias lengkung pendek dipasang pada bulan april
Cara kerja
Pada saat matahari bersinar cerah (yaitu intensitas radiasi sinar matahari sama atau lebih besar dari 0,3 kalori cm-2 menit -1) Sinar yang jatuh pada bola kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan m,enerima sinar dalam benntuk titik api dan meninggalkan bekas terbakar pada kewrtas pias-pias ini akan cekungan logam yang terdapat ada titik api oki panjang bekas terbakar pada kertas pias merupakan lama penyinaran sinar matahari.
v Kertas lengkung panjang digunakan selam periode "Summer" setempat
v Kertas pias garis lurus digunakan selama periode "Ekeuinoke" setempat
v Kertas pias lengkung pendek digunakan selama periode "winter' setempat lama penyinaran matahari juga dapat dinyatakan dengan persentase selain dinyatakan dengan waktu saja.
Contoh perhitungan
v Jika lama penyinaran matahari dinyatakan dengan waktu maka besarnya adalah sesuai dengan hasil pengukuran skala.
v Sedangkan untuk menyatakan persentase maka besarnya dapat diperoleh dari rumus-rumus
G. ALAT PENGUKUR TEMPERATUR DAN SUHU TANAH
a. Termometer tanah berumput
Berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada masing-masing kedalamannya.
Gambar : thermometer tanah
Bagian –bagian alat
1. Thermometer tanah berbengkok yang ditanam dalam tanah pada kedalaman yang berbeda. Thermometer tanah berengkok ini adalah merupakan perubahan bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini mempunyai kedalaman yanh berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dan sudut kemiringan 45 derajat..
2. Thermometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga termometer berselubung loagam).
Prinsip Kerja
Alat ini bekerja berdasarkan proses pemuaian, jika suhu naik maka air raksa dalam reservoir akan naik.
Cara kerja alat
Thermometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhutanah akan naik menyeababkan air raksa dalam reservoir thermometer akan naik dan menunjukkan sakaala pada pipa.
Aplikasinya pada pertanian
Aplikasinya pada pertanian untuk mengetahui suhu tanah ayang berumput dan tanaman lain seperti kelapa sawit dan jenis tanaman lainnya.
b. Thermometer Tanah Gundul
Thermometer ini sama dengan termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya yaitu atanah gundul dan tanah berumput.
Gambar :thermometer tanah gundul
Prinsip kerjanya sama dengan termometer tanah berumput yaitu melalui proses pemuaian.
Cara Kerja
Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.
Aplikasi pada pertanian
Kita dapat mengetahui dengan mudah jenis tanaman yang dapat tumbuh seperti tanaman yang berumur pendek misalnya kacang-kacangan, padi dan berbagai jenis tanaman yang cocok untuk tanah gundul.
H. ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN
ü Cup counter Anemometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.
Gambar : cup counter anemometer
Cup anemometer ada 3 jenis yaitu:
v Cup conter yang tingginya 0,5 meter
v Cup counter yang tingginya 2 meter
v Cup counter yang tingginya 6 meter
Bagian- bagian alat
v 3 buah mangkok yang berpungsi untuk menangkap angin
v Counter (bilangannya) berfungsi mengetahui kecepatan angin.
v Tiang pennyangga yang berfungsi untuk menyangga alat.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya alat ini akan bekerja jika angin bertiup dari situlah kita dapat mengetahui berapa kecepatan angin dengan memperhatikan alat tersebut
Cara Kerja
Mangkok akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar maka angka yang terdapat pada counter akan bertambah bilangannya dari counter tersebut akan diketahui arah dan kecepatan angin rata-rata. Dalam satuan km/ jam.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan waktu yang terbatas.
- Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lama dan pada daerah relatif luas.
- Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat, dalam waktu singkat dan pada suatu tempat atau daerah tertentu yang lingkupnya sempit.
- Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang.
- Dalam Meteorology dan Klimatologi mengkaji aspek-aspek dan fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca dan iklim. Namun semua dapat dilaksanakan dengan berbagai macam alat bantu sehingga semua dapat dikaji secara mudah tanpa mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran.
- Alat - Alat Metereologi yang biasa digunakan untuk melakukan penelitian keadaan cuaca di permukaan bumi terdiri dari, Penakar hujan OBS, Penakar Hujan Otomatis Tipe Hilman, Open Pan / Evaporimeter, Cup Coenter Anemometer, Wind Vane Dan Force Indikator, Termometer Tanah, Thermometer Bola Kering Dan Termometer Bola Basah, Termometer Maximum dan Thermometer Minimum, Piche evaporrimeter, Gun Bellani, Cambell Stokes dan lain sebagainya. Ini merupakan alat bantu yang diguankan untuk meperoleh hasil pengukuran secara mudah.
- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mempunyai fungsi untuk melakukan penulisan hasil pembacaaan atau pengukuran alat meteorology.
B. SARAN
Cuaca di Bumi terkadang sulit untuk di prediksi. Ini dikarenakan bumi sedang mengalami kondisi yang kurang stabil, dan sering didengar bahwa bumi sedang mengalami penyakit Global Warming. Sehingga semua mahluk yang tinggal diatasnya sering merasakan suhu yang panas. Sehingga sebagai manusia yang di didik untuk menjadi manusia intelektual dan berakhlak harus memahami semua itu guna untuk melakukan tindakan yang dapat melestarikan alam tempat hidup semua mahluk. Cintai laingkungan adalah hal yang paling mulia dan bijaksana.
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsus-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga dapat mengetahui cara kerja alat-alat metereologi dan klimatologi serta dapat mengumpulkan dan megolah datanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ance,Gunarsih Karta Sapoetra, 1986. Klimatologi, Pengaruh iklim tehadap tanah dan tanaman. Bina Aksara. Jakarta .
Endra pradana. Meteorologi dan Klimatologi. Laboratoriun Geografi FPIPS IKIP MALANG
Umar Ramli. Meteorologi dan Klimatologi. Badan penerbit UNM. Makassar
Rafael Chandelfila, S. Govinatan. 1982.Cuaca (Pengantar Meteorologi dan klimatologi) Balai Pustaka.Jakarta.
Wariono, Dkk. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatolgi Bina ilmu. Surabaya .
LAMPIRAN
1. Sangkar meteorologi 2. Gambar penakar hujan tipe Hyllman
3. Gambar panci penguapan 4.Gambar cambel stoke
5. Gambar thermometer tanah
6. Penakar hujan tipe OBS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar