Sabtu, 08 Oktober 2011

PUISI RI TANA TOWA

  PUISI AMMA TOWA
hitam destarmu ,Hitam bajumu
Hitam sarungmu
Hitam air matamu menetes-netes ke tempurung sunyimu
Aku gangtungkan air matahariku dirimbun pepohonan
Aku tiupkan doa-doamu kediam sammadi
Agar tetes tali rahim menghitam
Diubun-ubun waktu  oh……Amma …..Mimpi siapa?
Menabur lumut di ranting hari-harimu, Menyanyilah wahai puto-puto
Tuangkang bahasa basing-basing, Kepulkan dupa di langit mentera
Manyu si parampe, Tallang si pahua
Lingu si painga ,Ammolo si adahan
Assallu riajoka
Ya…….Amma……..
Aku terharu dalam angngaru terpukau,
 terkurung dalam tempurung 2x
Terkurung dalam leluhurmu
 
         
Tanah towa,kajang

Silsila pasang di kjang
Ketika angin bertiup membus tubunya ammatoa akan terasakan  mantra mengakar dialam kehidupan yang tidak pernah melangkah ke dunia modernisasi.
Dia tidak akan meinggalkan sahaja yang dulu adalah warisan darinya
Begitu tetap terpelihara di mata masyarakat
Pasan ri kajang begitu banyak makna yang tersirat didalamnya
begitu banyak menhadirkan kenangan yang nantinya di notakn pada cucunya . Ammatoa yang melahirkan adat, lima karaeng tallu serta adat yang luar area sebagai menteri ammatoa

                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar