Rabu, 26 Oktober 2011

KLASIFIKASI TANAH DI DUNIA


A.     KLASIFIKASI TANAH ASIA
-          Klasifikasi Tanah di Indonesia
Klasifikasi tanah di Indonesia yang paling kerap digunakan adalah sistem Dudal-Soepraptohardjo (1957-1961): Dudal, R., and M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Namun belakangan ini diganti dengan sistem USDA Soil Taxonomy. Dalam penggunaannya, sistem USDA ini memberikan penjelasan yang jauh lebih mudah dibandingkan sistem klasifikasi lain, sehingga sistem USDA ini biasa disertakan dalam pengklasifikasian tanah selain sistem FAO dan PPT (Pusat Penelitian Tanah). Nama jenis tanah pada klasifikasi ini adalah :
1.      Entisol
2.      Inceptisol
3.      Alfisol
4.      Ultisol
5.      Oxisol
6.      Vertisol
7.      Mollisol
8.      Spodosol
9.      Histosol
10.  Andosol
11.  Aridisol
12.  Gelisol
Di Indonesia, sejak tahun 1975 dikenal dengan tiga (3) sistem klasifikasi tanah yang banyak digunakan oleh Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Dinas Teknis dan Teknisi di lapangan, yaitu :
(1)   Sistem Klasifikasi Tanah Nasional (Dudal & Soepraptohardjo, 1957; Soepraptohardjo, 1961),
(2)   Sistem Klasifikasi Tanah Internasional, dikenal sebagai Taksonomi Tanah (Soil Taxonomy, USDA, 1975; 2003), dan
(3)   Sistem FAO/UNESCO (1974).
B.     KLASIFIKASI TANAH AMERIKA
Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003). Sistem klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu:
1.      Ordo (Order)
2.      Subordo (Sub-Order)\
3.      Grup (Great group)
4.      Sub-grup (Subgroup)
5.      Famili (Family)
6.      Seri.
Ciri Pembeda Setiap Kategori:
Kategori Ordo Tanah:
Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri tersebut.
Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa lebih besar dari 35% termasuk ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan basa kurang dari 35% termasuk ordo Ultisol.
Contoh tata nama tanah kategori Ordo:
Ultisol.
(Keterangan: tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35% serta telah mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu: Ult merupakan singkatan dari ordo Ultisol).
Kategori Sub-ordo Tanah:
Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, misalnya: ada tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban, (3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Sedangkan pembeda sub-ordo untuk tanah ordo histosol (tanah organik) adalah tingkat pelapukan dari bahan organik pembentuknya: fibris, hemis, dan safris.
Contoh tata nama tanah kategori Sub Ordo:
Udult.
(Keterangan: tanah berordo Ultisol yang memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan tidak pernah kering yang disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri kelembaban ini yaitu: Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah disingkat Ult, menjadi kata untuk tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult).
Kategori Great Group Tanah:
Great Group tanah dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat perkembangan, (3) susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban, serta (7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan.
Contoh tata nama tanah kategori Great Group:
Fragiudult.
(Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut Fragipan, sehingga ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan pada Sub Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama kategori great group, yaitu: Fragiudult)
Kategori Sub Group Tanah:
Sub Group tanah dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi nama Typic, (2) sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c) ordo lain, serta (d) ke bukan tanah.
Contoh tata nama tanah kategori Sub Group:
Aquic Fragiudult.
(keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult karena kadang-kadang adanya pengaruh air, sehingga termasuk sub group Aquic).
Kategori Famili Tanah:
Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan atau engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan mineral liat, (3) regim temperatur pada kedalaman 50 cm.
Contoh tata nama tanah pada kategori Famili:
Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik.
(keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan besar butir adalah berliat halus, (2) susunan mineral liat adalah didominasi oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur adalah isohipertermik, yaitu suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu tanah musim panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius).
Kategori Seri Tanah:
Seri tanah dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3) tekstur, (4) struktur, (5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-sifat kimia tanah lainnya, dan (8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison. Penetapan pertama kali kategori Seri tanah dapat digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri.
Contoh tata nama tanah pada kategori Seri:
Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik, Sitiung.
(Keterangan: Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori Seri tersebut).
Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:
1.      Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan.
2.      Definisi-definisi horison penciri.
3.      Beberapa sifat penciri lainnya.
Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan Penamaan Tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut . Menurut Hardjowigeno (1992) terdapat 10 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah USDA 1975 dengan disertai singkatan nama ordo tersebut, adalah sebagai berikiut:
1.      Alfisol --> disingkat: Alf
2.      Aridisol --> disingkat: Id
3.      Entisol --> disingkat: Ent
4.      Histosol --> disingkat: Ist
5.      Inceptisol --> disingkat: Ept
6.      Mollisol --> disingkat: Oll
7.      Oxisol --> disingkat: Ox
8.      Spodosol --> disingkat: Od
9.      Ultisol --> disingkat: Ult
10.  Vertisol --> disingkat: Ert
Selanjutnya, sistem klasifikasi tanah ini telah berkembang dari 10 ordo pata tahun 1975 menjadi 12 ordo tahun 2003 (Rayes, 2007). Kedua-belas ordo tersebut dibedakan berdasarkan:
1.      ada atau tidaknya horison penciri,
2.      jenis horison penciri, dan
3.      sifat-sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses pembentukan tanah, meliputi:
1.      penciri khusus, dan
2.      penciri lainnya.
Horizon Penciri terdiri dari dua bagian:
a.       horizon atas (permukaan) atau epipedon, dan
b.      horizon bawah atau endopedon.
Epipedon atau horison atas / permukaan penciri dibedakan dalam 8 kategori (Soil Survey Staff, 2003), yaitu:
a.       epipedon mollik,
b.      epipedon umbrik,
c.       epipedon okrik,
d.      epipedon histik,
e.       epipedon melanik,
f.       epipedon anthropik,
g.       epipedon folistik, dan
h.      epipedon plagen.
Endopedon atau horizon bawah penciri dibedakan menjadi 13 (Soil Survey Satff, 2003), yiatu:
a.       horizon argilik,
b.      horizon kambik,
c.       horizon kandik,
d.      horizon kalsik,
e.       horizon oksik,
f.       horison gipsik,
g.       horizon petrokalsik,
h.      horizon natrik,
i.        horizon plakik,
j.        horizon spodik,
k.      horizon sulfuric,
l.        horizon albik.
Beberapa Sifat Penciri Khusus, adalah:
a.       konkresi,
b.      padas (pan),
c.       fraipan, (duripan),
d.      Plintit,
e.       slickenside,
f.       selaput liat,
g.       kontak litik,
h.      kontak paralithik.
Beberapa Sifat Penciri Lain, adalah:
a.       rezim suhu tanah,
b.      rezim lengas tanah, dan
c.       sifat-sifat tanah Andik.
Rezim suhu tanah dibedakan dalam 3 kategori, yaitu:
(a) mesic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 8oC s/d 15oC.
(b) thermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan 15oC s/d 22oC.
(c) hyperthermic: merupakan suhu tanah rata-rata tahunan > 22oC.
Istilah iso (iso-mesic, iso-thermic, iso-hyperthermic) digunakan untuk menunjukkan perbedaan suhu tanah rata-rata musim panas dan musim dingin < 6oC).
Rezim lengas tanah dibedakan dalam 4 kategori, yaitu:
(a) aquic: tanah hampir selalu jenuh air, sehingga terjadi reduksi dan ditunjukkan oleh adanya karatan dengan chroma rendah (chroma < 2 dan value < 4). (b) perudic: curah hujan setiap bulan selalu melebihi evapotranspirasi. (c) udic: tanah tidak pernah kering selama 90 hari (kumulatif) setiap tahunnya. (d) ustic: tanah setiap tahunnya kering lebih dari 90 hari (kumulatif) tetapi kurang dari 180 hari. Pengertian 10 ordo tanah menurut Hardjowigeno (1992) adalah sebagai berikut:
Alfisol:
Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat penimbunan liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air. Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning.
Aridisol:
Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai kelembapan tanah arid (sangat kering). Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan horison penciri lain. Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk
Desert Soil.
Entisol:
Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol.
Histosol:
Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol.
Inceptisol:
Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus,dll.
Mollisol:
Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem kalsifikasi lama adalah termasuk tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll.
Oxisol:
Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning.
Spodosol:
Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol.
Ultisol:
Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu.
Vertisol:
Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol atau Margalit.
C.     KLASIFIKASI TANAH AUSTRALIA
Tanah Australia Klasifikasi adalah sistem yang digunakan untuk menjelaskan dan tanah kelompok di Australia . Sistem terdiri dari sejumlah dokumen terkait diproduksi oleh Tanah Collaborative Australia Evaluasi Program, sebuah divisi dari CSIRO , dan adalah iterasi terakhir dari garis panjang sistem klasifikasi lokal.
Kepala di antara dokumen-dokumen yang digunakan untuk mengklasifikasikan tanah di Australia adalah publikasi ini, juga dikenal sebagai 'buku abu-abu'. Ditulis oleh Raymond F. Isbell ini mengandung kunci yang digunakan untuk tanah kelompok tersebut menjadi salah satu dari empat belas saling eksklusif Pesanan Tanah dan sejumlah besar subordo dan Kelompok Besar, berdasarkan karakteristik fisik dan kimia dari tanah. Penjelasan singkat tentang Perintah Tanah utama berikut, untuk memberikan kesan umum sistem Daftar ini dimaksudkan untuk membaca agar sampai definisi pertama yang 'cocok' tanah yang diuji ditemukan. Harus dicatat bahwa definisi dalam buku abu-abu 'yang agak lebih teknis dan diungkapkan berbeda, dan telah dimodifikasi di sini untuk menghindari pelanggaran hak cipta.
1.      Anthroposols, tanah diciptakan oleh aktivitas manusia,
2.      Organosols, tanah tidak teratur tergenang air laut dan ketebalan tertentu yang berisi bahan organik di dalam bagian atas dari profil,
3.      Podosols, tanah lain yang berisi B, Bhs, atau Bh cakrawala menurut definisi di Tanah Australia dan Buku Panduan Survei Tanah Lapangan (para 'buku kuning'),
4.      Vertosols, lain tanah yang keduanya mengandung dari 35% lebih di seluruh solum tanah liat dan memiliki celah dalam yang lebih luas dari 5mm selama tahun paling dan mengandung slickensides atau peds lenticular di beberapa kedalaman dalam solum itu,
5.      Hydrosols, tanah lain yang sebagian besar jenuh untuk setidaknya beberapa bulan di tahun-tahun,
6.      Kurosols, tanah lainnya dengan tiba-tiba tekstur B cakrawala atau jelas dan di mana bagian atas cakrawala B sangat asam,
7.      Sodosols, tanah lain yang serupa dengan kurosols tetapi dengan bagian atas horison B yang sodic daripada asam,
8.      Chromosols, tanah lain yang serupa dengan kurosols tapi tanpa lapisan asam kuat,
9.      Calcarosols, tanah lain yang berisi akumulasi karbonat seluruh solum, yang harus telah terbentuk di situ,
10.  Ferrosols, tanah lainnya dengan% oksida besi isi lebih besar dari 5,
11.  Dermosols, tanah lainnya dengan B2 cakrawala lebih berkembang daripada yang lemah,
12.  Kandosols, tanah lain dengan mengembangkan B2 cakrawala-baik dengan 'besar' atau 'lemah' struktur sebagaimana didefinisikan dalam 'buku kuning',
13.  Rudosols, tanah lainnya dengan pengembangan pedological dasar (sedikit atau tidak ada cakrawala B, A cakrawala, pembangunan sedikit warna minimal atau mengubah tekstur dengan kedalaman),
14.  Tenosols, semua tanah lainnya.
15.  Subordo dan Kelompok Besar didefinisikan lebih lanjut melalui karakteristik seperti lokasi dalam fitur bentuklahan dan fisik seperti warna, tekstur, mineral makeup dan pH.
D.     KLASIFIKASI TANAH AFRIKA
Adalah dua tingkatan :
· Form
· tiap form dapat berisi berbagai keluarga-keluarga
 Sampai saat ini, 73 form dan 400 keluarga-keluarga yang dikenali Format masing-masing mempunyai suatu menggambarkan satuan Horizons Tuan, membedakan di alasan-alasan dari posisi, seperti halnya kekayaan bahan kimia dan phisik
· Lain perbedaan di dalam format ini menciri keluarga-keluarga lahan, e.g. tanda dari kebasahan, lapisan dan kaki langit yang mengandung zat kapur
E.     KLASIFIKASI TANAH EROPA
· Klasifikasi Tanah di Inggris
Legenda menunjukkan asosiasi geografis tanah diidentifikasi oleh yang paling sering terjadi seri tanah dan dengan kombinasi seri tambahan. Unit-unit peta selanjutnya diidentifikasi dengan kode nomor dan diwarnai oleh subkelompok tanah dominan (atau kelompok), yang enam puluh tujuh diakui. Jumlah masing-masing kode menunjukkan kelompok besar tanah dominan, kelompok dan subkelompok Jadi, 651a asosiasi didominasi oleh tanah dari seri Belmont milik subkelompok 6,51, pembagian Ironpan sebesar 6,5 tanah, kelompok Stagnopodzols yang merupakan bagian dari 6 besar, kelompok podsolik tanah. itu juga daftar untuk setiap unit:
·         Para geologi bahan mempengaruhi sifat tanah;
·         Penting sifat tanah dan kondisi yang mempengaruhi perakaran budidaya kedalaman dan Drainase;
·         Tanam dan informasi lainnya;
·         Persentase dan wilayah Inggris dan Wales ditutupi oleh asosiasi tanah.
Klasifikasi Tanah dan Legenda Peta
Tanah Inggris dan Wales dibedakan oleh atau terukur dapat diamati dari karakteristik profil tanah: ini adalah contoh tanah mantel yang membentang dari permukaan tanah sekitar 1.50m, dan terbentuk dari beberapa lapisan atau horison tanah. Rincian karakteristik profil digunakan untuk mengklasifikasikan tanah yang diberikan oleh Avery (1980), tetapi definisi singkat yang lebih penting yang digunakan untuk karakterisasi tanah di legenda ini diberikan di bawah ini. Mereka dapat dibagi menjadi dua jenis:
Karakteristik diwarisi dari bahan induk tanah
Tanah ini terdiri dari:
a)      Partikel-ukuran dan komposisi organik.
b)      Kandungan Kalsium Karbonat.
c)      Mineralogi.
Karakteristik yang dihasilkan dari perubahan bahan induk asli oleh pembentukan tanah (pedogenic) proses Tanah ini disajikan sebagai permukaan yang khas dan horizon bawah permukaan:
a)      Organik atau organo-mineral permukaan cakrawala)
b)      kecoklatan atau kemerahan 'cuaca' cakrawala bawah permukaan yang dihasilkan dari pelapukan dan pencucian bahan asli dan biasanya disertai oleh pembentukan struktur tanah.
c)      jelas belang-belang keabu-abuan (gleyed) cakrawala bawah permukaan akibat reduksi dan oksidasi parsial-ulang oksida besi sebagai konsekuensi dari waterlogging periodik.
d)      Clay diperkaya bawah permukaan cakrawala (horison argilik) yang berasal dari endapan tanah liat diguyur partikel dalam suspensi dari atasnya cakrawala.
e)      '' cakrawala Dikelantang dari yang besi, aluminium dan bahan organik telah dihapus dalam larutan atau suspensi.
f)       Black, cakrawala coklat atau gelap ochreous diperkaya zat besi dan aluminium atau humus atau keduanya.
Karakteristik profil tanah digunakan untuk mendefinisikan tanah pada empat tingkat dalam sebuah sistem hirarki, karakteristik umum digunakan pada tingkat tertinggi untuk memberikan perpisahan yang luas dan yang lebih spesifik di tingkat bawah untuk memberikan subdivisi semakin tepat.
Empat kategori tersebut, dalam urutan, kelompok besar, kelompok, subkelompok, dan seri; kategori yang lebih rendah, yang lebih tepat adalah definisi. Pada tingkat kelompok besar, divisi didasarkan pada karakteristik pedogenic dominan tanah Tanah kelompok profil dan subkelompok yang subdivisons didasarkan pada fitur yang lebih lanjut mendefinisikan karakteristik yang melekat pada material tanah, atau memodifikasi karakteristik pedogenic dasar diakui di tingkat kelompok besar.
Serangkaian tanah, kategori terendah dalam sistem, adalah subdivisi dari sub-kelompok berdasarkan ukuran subgrup didefinisikan partikel-tepatnya, bahan induk (substrat) jenis, warna dan karakteristik mineralogi (Clayden dan Hollis, 1984). kelompok Mayor, kelompok dan subkelompok diberi nama menggunakan kata-kata yang menggambarkan fitur-fitur yang digunakan untuk membedakan mereka. Pada tingkat terendah delineasi Namun, seperti tata-nama, yang menjadi berat dan seri tanah mengambil nama mereka dari tempat mereka pertama kali dijelaskan, (misalnya Sherborne dan seri Wickham). Tanah seri 'juga mungkin kadang-kadang disebut sebagai tanah' tipe '.
Sistem yang lengkap, termasuk karakteristik definitif kelompok besar, kelompok dan subkelompok dijelaskan oleh Avery (1980), tetapi definisi singkat dari kelas muncul dalam legenda peta tanah nasional yang diberikan di bawah ini:
· Terrestrial baku tanah
Raw gley soils
Lithomorphic
Pelosols
Brown soils
Podzolic
Surface-water gley
Ground-water gley
Man made
Peat soils

sampah


1.      SAMPAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
I.     Jenis-jenis sampah ada beberapa bagian:
1.    Berdasarkan sumbernya di bagi menjadi:

a.    Sampah alam
b.    Sampah manusia
c.    Sampah konsumsi
2.    Berdasarkan sifatnya

a.    Sampah organik - dapat diurai (degradable)
b.    Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)


3.    Berdasarkan bentuknya

a.      Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
  1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
  2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
ü  Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
ü  Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
     

b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
ü  Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
ü  Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

c.       Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
d.      Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan Sampah Cair.
 Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
ü  Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
ü  Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
e.       Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
f.        Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
g. Macam Limbah Beracun
  • Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
  • Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
  • Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
  • Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
  • Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
  • Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat ba
II.  Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan
            Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah ampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata  sebesar  fungsinya juga. Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong plastic bagi lingkungan?

Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikelplastik akan mencemari tanah dan air tanah.  Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia.
Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!) Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.  

a. sampah plastik sebagai salah satu penyebab global warming yang akan mengancam dunia
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca. Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik? Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.

b. Tawaran solusi
·         Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberika kantong plastik.Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan.
·         Saat berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
c. Peran serta dengan Indonesia sendiri?
·         Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini maka terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan terakhir mulai menjalankan kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik, seperti yang dilakukanoleh Negara Singapura HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara “Plastic Phobia” yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti Plastic Campaign Bag” atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh “happening art” dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB “Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat kantong plastik di masa depan” kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan di masa mendatang.
Jadi ingat, jangan membakar sampah plastik karena jika sampah itu di bakar racun yang ada dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat membuat kita sakit. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya. Jangan membuang sampah plastik, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan racun akan terus
bertambahdimana-mana.